VB.NET

Kamis, 28 April 2011

tugas

1.  Investasi sebesar 15000
2.  membeli perlengkapan sebesar 1600
3.  membeli peralatan sebesar 7000 secara kredit
4.  menerima pendapatan 1200
5.  menerima pendapatan sebesar 3500 tetapi baru di terima 2000
6.  membayar rekening telp sebesar 1700
7.  membayar utang sebesar 5000
8.  menerima pembayaran piutang sebesar 1500
9.  penarikan pemilik / prive 2000

ieu server nyobaan di jawab tapi bisi aya nu leuwih ngarti sok weh bilih aya nu salah di koreksi, konfirmasi ka server
jawaban

Senin, 25 April 2011

perbedaan VB dan VB.NET serta ASP.NET

Ada cukup beberapa perbedaan di VB6 dan VB.NET. Kita akan menyoroti beberapa di poin:

    * Perubahan terbesar di VB6 dan VB.NET adalah lingkungan runtime. VB6 menggunakan VB-Runtime sedangkan VB.NET menggunakan Common Bersih. Language Runtime (CLR Bersih.). CLR ini jauh lebih baik dirancang dan dilaksanakan dari VB-Runtime. CLR terjemahan menggunakan kode yang lebih baik melalui Baru di compiler Sisa sedangkan VB-Runtime menafsirkan kode. The CLR Sampah Kolektor juga lebih efisien daripada VB6 satu karena dapat mendeteksi referensi siklik.

    * VB6 sebagai interpreter bahasa didasarkan sementara VB.NET adalah bahasa yang dikompilasi

    * VB6 bukan bahasa jenis-aman saat VB.NET adalah bahasa yang aman tipe. Tidak ada tipe varian dalam VB.NET dan tidak ada konversi tipe ajaib terjadi di VB.NET

    * VB6 digunakan 'On Error Goto' sintaks untuk menangani pengecualian pada saat runtime. VB.NET menggunakan Catch ... Coba ... Akhirnya sintaks untuk menangani pengecualian pada saat runtime.

    * Banyak kode (seperti kode user interface) di VB6 tersembunyi dari pengembang. Dalam VB.NET kode tidak tersembunyi dari pengembang dan Anda dapat mengakses dan mengendalikan setiap bagian dari aplikasi Anda

    * VB.NET telah banyak peningkatan dukungan berorientasi objek dari VB6

    * VB6 tidak memungkinkan pengembangan aplikasi multithreaded. Dalam VB.NET Anda dapat membuat aplikasi multithreaded.

    * VB6 hanya dianggap baik untuk aplikasi windows desktop. Dalam VB.NET Anda juga dapat mengembangkan aplikasi web, aplikasi terdistribusi, membuat jendela NET dan kontrol web dan komponen,. Menulis jendela dan layanan web.

    * Dalam VB.NET, Anda juga dapat menggunakan refleksi untuk membaca meta-data jenis dan refleksi menggunakan memancarkan Anda juga dapat menghasilkan kode untuk mendefinisikan dan memanggil jenis pada saat runtime.

    * VB.NET menggunakan NET framework perpustakaan kelas bersama dengan pustaka VB khusus (System.VisualBasic) sebagai perpustakaan standar.. Akibatnya, perpustakaan standar untuk VB.NET jauh lebih ditingkatkan dan berguna dibandingkan dengan perpustakaan VB6 standar

    * VB.NET adalah platform independen karena. Net framework. Program ditulis dalam VB.NET dapat berjalan pada platform mana kerangka bersih adalah. Hadir. Platform ini mencakup baik hardware dan software (sistem operasi) platform.

    * VB.NET juga mendukung interoperabilitas dengan berbagai bahasa. NET bahasa yang sesuai. Ini berarti bahwa Anda dapat menggunakan dan meningkatkan kode ditulis dalam lainnya. BERSIH bahasa sesuai. Demikian pula kode ditulis dalam VB.NET juga dapat digunakan dan ditingkatkan oleh lainnya. NET bahasa yang sesuai. Meskipun VB6 juga menyediakan fungsi ini melalui COM tapi itu terbatas dan sulit untuk digunakan dan mengelola. VB.Net membuat lebih mudah karena adanya Intermediate Language (IL) dan Common Language Specification (CLS) arsitektur NET..

    * VB6 menggunakan COM (Component Object Model) sebagai komponen arsitektur. VB.NET menggunakan majelis sebagai arsitektur komponennya. Arsitektur Sidang telah menghapus banyak masalah dengan COM termasuk DLL-Neraka dan masalah versioning.

    * Komponen yang dibuat dalam VB6 (COM) perlu membuat dan memperbarui entri registry. VB.NET tidak memerlukan entri registri membuat penyebaran lebih mudah

    * VB6 ASP digunakan untuk membangun aplikasi web. VB.NET menggunakan ASP.NET untuk membangun aplikasi web.

    * VB6 digunakan ADODB dan rekor set untuk mengimplementasikan aplikasi akses data. ADO.NET dan VB.NET menggunakan dataset untuk membangun aplikasi data akses. Para ADO.NET juga mendukung akses data terputus.

ASP.NET memiliki beberapa kelebihan dibandingkan teknologi terdahulu, antara lain:
1. Kemudahan mengakses berbagai library .NET Framework secara konsisten dan powerful, yang
mempercepat pengembangan aplikasi.
2. Penggunaan berbagai bahasa pemrograman secara penuh, misalnya VB.NET, C#, J#, dan C++.
Dalam ASP.NET bahasa-bahasa ini dapat digunakan secara penuh sebagaimana layaknya bekerja di
Windows Application. Hal ini jauh berbeda dibandingkan ASP klasik yang mengunakan scripting
language. Misalnya VBScript agak berbeda syntaxnya dengan VB, dalam ASP.NET kita dapat
menggunakan VB.NET dengan syntax yang 100% sama dengan ketika membangun Windows
Application. Demikian juga dengan C#, tidak ada perbedaan syntax antara C# untuk membuat kode
ASP.NET dengan Windows Form. Ini sangat memudahkan memprogram aplikasi Windows dan
Web secara konsisten.
3. Tersedia berbagai Web Control yang dapat digunakan membangun aplikasi secara cepat.
Programmer dapat dengan mudah mengkaitkan data ke web control sebagaimana layaknya
memprogram windows application. Hal ini sangat mempercepat pembuatan aplikasi dibandingkan
harus menyusun kode-kode HTML secara manual.
4. Code Behind, artinya kode-kode pemrograman yang menjadi logic aplikasi ditempatkan terpisah
dengan kode user interface yang berbentuk HTML. Ini sangat memudahkan dalam debugging,
karena kode untuk presentation layer tidak tercampur dengan kode application logic.


perbedaan VB.NET dan ASP.NET
VB.NET
- adalah suatu teknologi untuk develop suatu aplikasi yang di tujukan khususnya untuk aplikasi berbasis desktop..

- untuk membangun aplikasi dengan VB.NET digunakan bahasa pemrograman VB.NET

ASP.NET
- adalah suatu teknologi untuk develop aplikasi berbasis WEB..

- untuk membangun aplikasi dengan ASP.NET dapat digunakan bahasa pemrograman VB.NET, C#.NET, J#.NET, dll.

keduanya itu sama2 teknologi .NET yang membutuhkan .NET Framework agar bisa "berjalan"



Minggu, 24 April 2011

belajar java script,

bahasa java script adalah bahasa yang paling sulit kata yang gak bisa ( sama aq juga gak budeng ) yo wiss kita belajar sama" . . .

sebenarnya aku belajar bahasa script itu langsung dari website ini loh : http://www.w3schools.com/js/js_if_else.asp kita bisa melihat hasil script kita langsung loh di website ini, yo wissss jangan lama coba aja langsung.

nah kalo pengen mahir jauh lebih lagi kita harus menguasai logika dan algoritma . . .
bagaimanapun itu adalah dasar seblum kita benar" mempelajari sebuah bahasa pemograman lebih jauh dengan tujuan membuat sebuah program yang Ajibbbb. ..  .

Kamis, 21 April 2011

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
Sekarang dibahas:
-          Siklus hidup
-          Analisis Perancangan

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb:
1.        Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2.        Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3.        Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4.        Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5.        Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6.        Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.


ANALISIS SISTEM

Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:
1.        Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2.        Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
3.        Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4.        Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.

Batasan analisis sistem:
Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:
1.        Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau
2.        Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem lama yang sudah ada?

Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:
1.        Informasi apakah yang dibutuhkan?
2.        Oleh siapa?
3.        Kapan?
4.        Dimana?
5.        Dalam bentuk apa?
6.        Bagaimana cara memperolehnya?
7.        Dari mana asalnya?
8.        Bagaimana cara mengumpulkannya?

Proposal mengadakan analisis sistem:
Berisi:
1.        Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis
2.        Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
3.        Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
4.        Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
5.        Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
6.        Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis
7.        Jadwal tentatif analisis


Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem:
1.        Sistem yang ada
2.        Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang-organisasi atau fungsi ada
3.        Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem

Kerangka Analisis:
1.        Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
2.        Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana asalnya.
3.        Analisis terhadap input dan output.
Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview, questionaire, observation, sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric

Laporan hasil analisis:
Laporan hasil analisis harus berisi:
1.        Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
2.        Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.
3.        Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem
4.        Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah
5.        Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis
6.        Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhannya untuk desain awal
7.        Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya.
Yang terpenting adalah bagian 6 dan 7.

Katagori aspek kelayakan:
1.        Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2.        Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biasa operasional organisasi.
3.        Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan organisasi
4.        Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak.

Hasil akhir analisis sistem (keputusan):
1.        Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
2.        Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain.
3.        Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi prososal dengan subsistem lain.
4.        Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
5.        Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal.

PERANCANGAN SISTEM


Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what? Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.

Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:
1.        Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods.
2.        Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
3.        Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4.        Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base.
5.        Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
6.        Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.

Langkah dasar dalam proses desain:
1.        Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2.        Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3.        Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4.        Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
a.        Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
b.        Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
c.        Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.
d.        Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
e.        Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
f.         Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
g.        Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
h.        Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
i.         Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
j.         Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.

5.        Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
a.        Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
b.        Menyiapkan  model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
c.        Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
d.        Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
Sedangkan format dari proposal desain ini sangat berfariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas.

Prinsip Dasar Desain

Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:
1.        Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
2.        Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls.

Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi:
1.        Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi.
2.        Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.
3.        Data yang  dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.
4.        Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
5.        Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
6.        Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi.
7.        Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.
8.        Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
9.        Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10.     Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
11.     Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
12.     Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.
13.     File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
14.     Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.
15.     Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.
16.     Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.